6 Hal Pencetus Epilepsi pada Anak – Hai semua, kali ini aku menuliskan tentang berapa hal yang dapat memicu terjadinya kejang pada anak. Epilepsi ini dalam kehidupan masyarakat dikenal juga dengan penyakit ayan. Anak yang mengalami epilepsi biasanya mengalami kejang yang berulang kali selama hidupnya. Beberapa kasus epilepsi dapat sembuh dalam waktu 2 tahun rutin minum obat, namun beberapa lagi harus mengalami epilesi seumur hidupnya. Tidak hanya pada anak, – anak, epilepsi dapat terjadi pada semua aspek umur, mulai dari bayi hingga dewasa.
Seperti pada kasus anakku Haneen, dia mengalami sindrom epilepsi langka west syndrome saat dia bayi yang membuatnya kejang setiap 5 menit sekali setiap harinya. Kejang epilepsi ratusan kali per hari ini dikarenakan kelainan otak langka bernama lissencephaly. Bersyukurnya, setelah mendapatkan terapi ACTH (adrenocorticotropic hormone), anak kami terbebas dari kejang epilepsi selama 20 bulan. Namun, Ketika Haneen berusia 2 tahun 6 bulan (30 bulan), dia mengalami sindrom epilepsi lainnya yang disebut Lennox Gastaut Syndrome. Sindrom epilepsi pada anak kami inilah salah satu epilepsi yang harus diberikan penanganan seumur hidup.
Baca Juga : Kelainan Langka yang Dialami Haneen.
Epilepsi atau ayan merupakan kelainan pada saraf otak yang menyebabkan seseorang mengalami kejang secara berulang – Prof. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS (K).
Daftar Isi
Epilepsi pada anak datang tiba – tiba
Epilepsi sendiri merupakan kejang yang datang secara tiba – tiba tanpa kabar berita sebelumnya. Anak yang memiliki epilepsi dapat mengalami kejang secara tiba – tiba, walau pun beberapa saat sebelumnya tidak menunjukkan gejala apapun. Beberapa bulan lalu anakku Haneen mengalami kejang hebat selama 15 menit, tanpa disertai gejala apapun sebelumnya, bahkan 15 menit sebelum kejang dia baru saja selesai sarapan dan kemudian bermain bersama abinya. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba – tiba di terdiam lemas tidak bernafas, yang kemudian langsung kaku seluruh tubuhnya.
Sebenarnya, sebelum epilepsi ini kambuh biasanya penyandang epilepsi akan mengalami tanda – tanda yang disebut aura. Ketika Seorang penyandang epilepsi dewasa merasakan aura, maka dia akan bersiap. Agar dia dapat mengkondisikan dirinya dan lingkungannya saat mengalami serangan epilepsi. Namun, sayangnya hal tersebut tidak berlaku pada anak yang menjadi penyandang epilepsi. Seringkali ketika dia merasakan aura tersebut dia tidak dapat mengkonfirmasikan kepada orang tuanya. Sehingga kejang tersebut sangat mengagetkan orang tuanya.
6 Hal yang menjadi pencetus epilepsi pada anak
Walaupun epilepsi pada anak sulit ditebak kedatangannya. Namun, orang tua dapat menghindari berbagai hal yang dapat menjadi pencetus kejang epilepsi. Dengan mengetahui pencetusnya, orang tua dapat melakukan antisipasi sebelum kejang itu datang dan bersiap dengan berbagai keperluan jika anak mengalami salah satu hal yang dapat mencetus kejang. Aku sendiri sering kali bersiap menghadapi kejang jika anak kami mengalami susah tidur, atau bahkan biasanya tidak tidur semalaman penuh. Pagi harinya aku dan suami selalu siap siaga dengan oksigen, obat – obatan dan berbagai hal lain yang diperlukannya ketika kejang itu datang. Saat aku konsultasi tentang anakku pada dokter spesialis saraf anak, aku diingatkan untuk menghindarkan anak dari beberapa hal yang dapat mencetus kejang pada anakku. Untuk mempermudah mengingatnya encetus kejang tersebut disebut dengan 6K.
Kelelahan
Seperti halnya orang dewasa yang dapat mengalami kelelahan. Begitupun anak – anak dapat megalami kelelahan pada tubuhnya jika melakukan aktifitas berlebihan. Kecapean atau kelelahan dapat mencetus kejang epilepsi pada anak. Dikarenakan saat anak mengalami kelelahan, saraf saraf tubuhnya mengalami ketegangan yang kemudian dapat memicu kejang muncul. Kelelahan pada anak sendiri dikarenakan beberapa hal seperti melakukan perjalanan jauh dalam waktu yang lama, bermain dan bercanda secara berlebihan.
Kelaparan
Saat mengalami kelaparan seseorang manusia baik itu dewasa atau anak – anak akan mengalami penurunan kadar gula dalam tubuhnya. Seorang dokter neurologi dari Universitas California, Dr. Vicram Rao mengatakan bahwa otak merupakan organ yang paling banyak mengonsumsi gula dibandingkan organ tubuh lainnya. Hal tersebut menyebabkan otak akan mengalami masalah jika tubuh mengalami kekurangan gula. Sehingga ketika seorang anak yang memiliki epilepsi akan mudah kejang jika dia mengalami kelaparan dan kekurangan gula.
Kepikiran (stres)
Anak – anak bisa stres juga? o.. tentu bisa pemirsa. Stres yang kerap kali menjadi langganan sehari – hari orang dewasa juga dapat terjadi pada anak – anak juga. Walaupun anak – anak tidak memikirkan cara mencari uang, pekerjaan maupun hal percintaan. Seringkali mereka juga merasakan stres atau kepikiran akan sesuatu. Seperti stres karena aktifitas yang padat, orang tua yang bertengkar, dibully, dimarahi dan diacuhkan. Hal tersebut dapat memicu kambuhnya kejang epilepsi pada anak. Menurut jurnal Science Signaling saat anak mengalami stres terjadi aktifitas piriform pada otak anak yang dapat memicu terjadinya kejang epilepsi kambuh.
Kurang Tidur
Tidur merupakan hal vital yang menjadi kebutuhan wajib untuk setiap manusia, dari bayi hingga lansia. Kurang tidur dapat menyebabkan kekacauan berbagai aspek kehidupan, dari aktifitas fisik hingga kesehatan mental. Ketika seorang anak kurang tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali saat malam hari, dapat menyebabkan mood dan emosi anak menjadi tidak stabil. Selain itu, saat anak kurang tidur tubuhnya akan kelehahan dan rentan mengalami stres. Sehingga tidur sangat berperan besar dalam menyebabkan kambuhnya kejang pada anak yang menyandang epilepsi. Sehingga, sangat penting bagi orang tua untuk berkerja keras menerapkan disiplin tidur pada anak penyandang epilepsi. Kenapa bekerja keras? karena anak dengan epilepsi sangat sulit dalam mendisiplinkan waktu tidurnya.
Kepanasan
Suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh sebagai penyebab kambuhnya kejang epilepsi. Oleh karena itu sangat penting untuk mengkondisikan Anak yang memiliki epilepsi pada suhu dan sirkulasi udara yang baik dan senyaman mungkin. Hal ini dikarenakan ketika tubuh mengalami kepanasan dan kesulitan dalam mendinginkan tubuh. Dapat menyebabkan otak kesulitan untuk bekerja dengan baik Sehingga dapat memicu kejang epilepsi pada anak maupun pada orang dewasa yang menyandang epilepsi.
Kedinginan
Tidak hanya kepanasan, anak epilepi juga sangat sensitif dengan suhu dingin yang belebih. Saat anak penyandang epilepsi mengalami kedinginan tubuh akan merelokasi karbohidrat di beberapa bagian tubuh dan mengurangi beberapa kontraksi otot, untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat. Hal tersebut membuat tubuh bekerja lebih keras dan terasa lebih lelah. Sehingga dengan kondisi tubuh yang lebih lelah dan kekurangan karbohidrat untuk suplay gula darah, menyebabkan kejang rentan terjadi pada kondisi anak yang kedinginan.
Kesilauan (jika epilepsi fotosensitif)
Selain 6K tersebut, pada kasus tertentu ada anak yang mengalami epilepsi fotosensitif (sensitif terhadap cahaya). Kesilauan juga dapat menjadi pencetus epilepsi pada anak ang harus kita hindarkan darinya. Cahaya yang dimaksudkan disini adalah cahaya yang langsung mengenai mata atau intensitas cahaya yang berubah secara cepat. Seperti perpindahan menyala dan mati lampu, serta perpindahan dari dalam rumah ke luar rumah yang panas terik. Kejang tersebut dapat terjadi dikarenakan intensitas cahaya tinggi yang mengenai mata akan menyebabkan ketidakseimbangan neurotrasmiter pada otak anak. Sehingga dengan mudah dapat mencetus kejang epilepsi pada anak.
Kesilauan ini sering banget menjadi penyebab anak kami kejang, biasanya terjadinya menyala lampu kembali saat pemadaman listrik dan saat dari rumah/ruangan tertutup ke parkiran lalu masuk ke mobil. Rentan dan sering banget terjadi kejang dalam durasi sigkat. Untuk menghindarinya, kami selalu matikan saklar lampu ruangan kami berada saat mati lampu, lalu saat listrik sudah menyala kami tutup matanya saat menyalakan lampu. Selain itu kami selalu memakaikan kacamata hitam paa anak kami saat dimobil siang hari dan saat akan memasuki mobil ditengah panas terik.
Baca Juga : Pertolongan Pertama Untuk Kejang Epilepsi.
Mencegah Kambuhnya Epilepsi pada Anak
Untuk orang tua yang memiliki anak dengan epilepsi, melihat anaknya mengalami kejang epilepsi adalah hal yang sangat menyayat hati dan meneteskan air mata. Sehingga orang tua akan melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya kejang epilepsi pada anak. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar epilepsi yang pada anak kita dapat diminimalisir kambuhnya, seperti :
- Meminum obat tepat waktu.
- Melakukan persiapan dan perencanaan ketika akan melakukan perjalanan jauh. Rencanakan berbagai cara agar anak tidak kelelahan dan tidak terganggu tidurnya.
- Usahakan untuk tidak memarahi anak dan tidak bertengkar didepan anak.
- Atur jadwal makan dan cemilan anak agar tidak mengalami kelaparan.
- Usahakan berbagai cara agar anak mendapatkan tidur yang cukup setiap harinya.
- Berikan ruangan yang segar, tidak pengap dan tidak kepanasan.
- Lindungi anak dengan pakaian tebal dan sejenisnya jika udara dingin.
- Pakaikan kacamata hitam pada anak jika keluar rumah saat siang hari terik, jika anak mengalami epilepsi fotosensitif (sensitif cahaya).
Terus Berusaha
Kambuhnya kejang epilepsi pada anak memang sulit untuk terdeteksi dan dapat datang secara tiba – tiba. Dengan menghindari berbagai hal yang menjadi pencetus epilepsi pada anak, maka orang tua dapat meminimalisir kambuhya kejang epilepsi pada anak. Teruslah berusaha, yakin tuhan pasti berikan hasil terbaik untuk setiap usaha yang kita lakukan untuk anak kita.
Terimakasih Sudah membaca.
See you
Selain penyebab fisik, stres itu yang juga sangat perlu diperhatikan ya. Jangan sampai stres memicu kambuhnya penyakit pada anak ya.
benar kak, stres itu berperan besar membuat kambuhnya suatu penyakit yang dimiliki oleh anak.
Menarik banget pembahasannya. Aku pribadi kalo nggak mengalami (entah pada diri sendiri atau keluarga) akhirnya nggak akan googling – gimana mau pinter yaaa. Untung Putri nulis tentang hal ini, jadi bisa deh nambah wawasan tentang epilepsi.
alhamdulillah mba kalau bermanfaat. akupun begitu mba mia, kalau tidak memiliki anak yang menjadi penyandang epilepsi, aku mungkin g belajar banyak tentang epilepsi,, hihii gimana mau pinter ya hihii
Jadi penting banget ya menjaga kondisi Haneen. Nggak cuma fisik bahkan moodnya biar gk stres pun perlu di jaga.
Penting banget buat orangtua yang punya anak dengan kondisi ini harus banyak belajar
Thanks for sharing yaaa. Tetap semangat
Susah banget jaga kondisi emosi anak. Pokoknya jangan sampe stress ya kak
betul mba,
Diperlukan ekstra kesabaran banget sih, salut sama ikhtiar nya mba
Wah bener juga ya, bahkan anak bisa stres loh hingga memicu epilepsi.
Apalagi di masa pandemi gini ya, nggak boleh keluar-keluar 😀
Btw saya juga baru ngeh, kalau kesilauan bisa mengakibatkan anak kejang.
Biasanya saya yang kejang alias puyeng kalau silau hihihi
kalau pada kita yang tidak mengalami epilepsi memang hanya puyeng mba reaksinya. namun, pada individu yang menyandang epilepsi fotosensitif dapat menyebabkan kejang.
Aku baru tau kalo anak kecil itu juga bisa stres, tentunya stresnya beda ya kak sm org dewasa.
betul kak, tidak hanya kita yang dewasa bisa stres, anak kecil pun juga.
Menarik informasi nya. Aku jadi tau penyebab2nya, supaya bisa waspada. Jadi tambah wawasanku makasi mba
sama2 mba…
btw untuk artikel ini bukan hal yang menjadi penyebab terjadinya epilepsi mba. namun, berbagai hal yang mencetus kejang pada anak yang mejalani hidupnya sebagai penyandang epilepsi. jadi untuk orang tua yang anaknya normal tidak perlu waspada akan berbagai hal ini.
Saya penderita epilepsi sejak kelas 5 SD mbak, penyebabnya jatuh dari pohon
Yang saya sesalkan hingga kini, ngga ada perubahan stigma pada penyandang epilepsi
Padahal kami bisa beraktivitas normal, malah saya kuliah sambil kerja
ke-4 anak saya juga semua normal, padahal hamil sambil tetap minum obat epilepsi
benar sekali bu maria, penyandang epilepsi memang tidak lepas dari stigma. sehingga sejak saya memiliki anak penyandang epilepsi ini, saya berusaha memberikan edukasi tentang epilesi pada keluarga, teman – teman dan melalui blog ini.
alhamdulillah, semoga anak saya juga bisa beraktifitas normal nantinya seperti ibu.
Masya Allah.. mbak Putri nih super mom banget, ya.. enggak mudah pastinya punya anak spesial seperti itu.. kebayang harus siap siaga sepanjang waktu.
Baru tau nih pencetus-pencetus epilepsi. Kalau udah dewasa bisa siap-siap ya, Mbak.. kalau masih kecil ortunya yang harus siap terus.
Semangat selalu ya, Mama hebat 🙂
Semoga Haneen segera terlepas dari epilepsi ya Mbak. Dengan menjalankan semua aspek yang memicu terulangnya epilepsi serta mengikuti pengobatan yang dianjurkan, saya doakan agar Haneed bertumbuh dengan kesehatan yang jauh lebih baik.
Terimakasih untuk sudah berbagi info yang sangat bermanfaat soal epilepsi
Wah ternyata kesilauan juga bisa jadi trigger kejang ya, Mbak. Saya sering baca kalau di acara anak-anak di luar negeri tuh banyak warning untuk nggak pakai flash saat ambil foto untuk mencegah respons fotosensitif. Apa ini juga termasuk salah satu cara mencegah kejang karena kesilauan itu?
MasyaaAllah, semoga Kak Putri dan suami terus sehat selama menjaga Haneen ini. Jujur aku nyess banget apalagi pas bagian Kak Putri dan Suami benar-benar harus hati-hati menjaga Haneen dari kesilauan mati lampu itu. MasyaaAllah. Semoga Haneen sehat-sehat. Informasinya sangat bermanfaat Kak Put aku jadi banyak belajar banget tentang epilepsi ini. Udah kuliah 1 semester ini hehe
Baru tau loh aku ka Putri bahwa ternyata kelaparan juga bisa menyebabkan kejang-kejang. Terima kasih, informasinya sangat bermanfaat nih bikin pengetahuan jadi nambah.
Wah.. Positf semua nih alasannya. Kalo aku kadang nulis cm buat mengeluarkan ekspresi. Biar plooong.. Haha
Wahh aku baru tahu, ternyata kurang tdr bisa menyebabkan epilepsi juga ya mbak
wah, saya baru tau tentang epilepsi. beanr-benar membuka wawasan baru. terima kasih infonya mbak
Mesti benar-benar dijaga yaa moodnya si kecil agar tidak stress. Kurang tidur pun bisa menyebabkan epilepsi ternyata. BTW, anak saya pernah kejangkejang saat berusia 1 tahun dulu..seingat saya tuh karena pas dia masih menyusui, saya sempat minum obat sakit kepala..huhuhu..begitu dia kelar nyusu, kok tibatiba kejangkejang..untuk hanya sebentar..Setelah ASInya saya perah banyak, sampai warnanya kembali normal, si kecil juga minum air putih..Alhamdulillah reda..
Jadi sebenarnya epilepsi itu ada pencetusnya ya? Ngga tiba-tiba aja terserang gitu ya. Jadi makin tau sekarang.
Eh anak bisa setress juga ternyata ya, ku baru tau ini. Kelaparan memicu epilepsi juga toh, kirain karena hal-hal berat aja.
WAh, saya baru tahu, 6K ini memicu anak epilepsi. padahal biasanya ana dengan bawaan epilepsi itu aktif atau super aktif, ya. Jadi sering kelelahan dan kelaparan.
Wah, ibunya harus super teliti melihat kondisi anak
Semoga semua orang tua dengan anak epilepsi selalu sabar dan dikuatkan ya, karena aku tau pasti gak mudah
MasyaAllah, ilmu banget ini Mba. Jadi tau tentang bagaimana menjaga anak yang terkena eplilepsi. Bahkan kepanasan atau kedinginan pun bisa jadi pencetus ya Mba.