Merdeka dalam membuat Konten Bermanfat – 75 Tahun sudah negara ini merdeka, apa yang sudah dapat kita berikan untuk kemajuan negara ini? Apakah kita sudah dapat memberikan karya dan manfaat untuk negara ini, atau jadi penonton yang hanya bisa mengeluhkan kondisi negara ini?
Sebagai bagian dari konten kreator dan pengguna sosial media, sudahkah kita menebarkan manfaat kebaikan melalui akun yang kita miliki? Setiap hari nya sosial media dan internet sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, Terutama pada masa pandemi covid – 19 ini, setiap harinya kita menggunakan sosial media dan internet untuk melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari – hari. Mulai dari untuk sekedar hiburan, hingga untuk belajar dan berkerja.
Baca Juga : Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Daftar Isi
Banyak Hal Bermanfaat dari Internet dan sosial media.
Aku sendiri menyadari selama pandemi covid – 19 ini lebih banyak menggunakan internet dalam melakukan berbagai aktifitas, sebagai upaya belajar, bekerja dan bersilaturahi. Selama pandemi ini hal yang sering aku lakukan adalah rapat virtual dan mengikuti seminar virtual.
Ada banyak sekali seminar virtual yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta, yang kebanyakan nya gratis. Sehingga sangat sayang untuk dilewatkan dalam upaya menuntut ilmu. Salah satu Seminar Virtual (Webminar) yang aku ikuti adalah Seminar dengan judul Mengisi Kemerdekaan dengan postingan positif. Seminar ini diadakan oleh KemenPPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Indonesia.
Menurut Indra Gunawan, Deputi Bidang Partisipasi masyarakat KEMENPPPA. “Dalam penggunaan Internet dan sosial media di era digital ini ada 2 sisi yang berlawanan, sisi positif dan negatif. Oleh karena itu sebagai orang tua kita harus mendampingi anak dalam memanfaatkan internet berbasis literasi digital. Tak hanya itu, kita semua sebagai masyarakat juga perlu berpartisipasi dalam mengembangkan literasi digital sehingga dapat menyebarkan dan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat”.
Zaman dulu kita seringkali mendengar istilah mulutmu harimaumu, namun diera digital sekarang ini berubah menjadi jempolmu harimaumu. Oleh karena itu penting bagi kita untuk berfikir dalam berosial media, saring sebelum sharing informasi yang kita dapatkan.
Membuat konten bermanfaat, Why Not?
Sekarang ini sering kali kita mendengar kata Viral, dan banyak orang yang ingin menjadi viral agar dirinya terkenal, ada yang viral disengaja, ada pula yang tanpa sengaja. Namun, yang perlu ditekankan adalah apakah viral sama dengan terkenal?
Tentu tidak, karena memang benar adanya ketika seseorang viral dia akan tiba – tiba banyak orang mengenalnya, tetapi hanya sementara dan tidak bertahan lama, jika dia tidak memiliki karya ataupun kreatifitas lainnya. Namun, orang yang terkenal dengan karya – karyanya, walaupun tidak viral dan jauh dari pergosipan dia tetap terkenal karna karyanya. Banyak orang yang mengenal dan mencari tahu tentang nya, serta mendapatkan manfaat dari apa yang dia lakukan. Karena sebuah karya itu abadi dan dapat menembus ruang dan waktu. Seperti hal nya kita yang dapat mengenal tokoh – tokoh dimasa lalu, seperti Buya hamkha, RA. Kartini, dan masih banyak tokoh lainnya yang dapat kita kenal melalui karya dan tulisan mereka. Walaupun kita tidak pernah bertemu dengan mereka dan tidak hidup sezaman dengan mereka, kita dapat mendapatkan inspirasi dan manfaat dari karya mereka.
Tidak inginkan kita bisa seperti mereka, menjadi terkenal dengan karya – karya yang bermanfaat dan menginspirasi banyak orang? Tentu ingin dong… Aku sendiri masih dalam tahap belajar dan terus berusaha untuk membuat konten yang bermanfaat dan menginspirasi banyak orang, baik itu di laman sosial mediaku maupun blog pribadi yang aku kelola.
Cara Memulai Untuk Membuat Konten Bermanfaat.
Lalu, yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita dapat membuat sebuah konten yang bermanfat? Bagaimana cara memulainya? Menurut Amy Kamilla, Seorang Psikolog yang mendalami tentang Cyber Psikologi. Ada 4 hal yang harus kita lalukan dalam memulai membuat sebuah konten sebagai berikut :
-
Alasan
Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam membuat sebuah konten yang bermanfaat adalah menggali alasan apa yang sebenarnya menjadi alasan kita mau bersusah payah membuat sebuah konten. Sebuah alasan menjadi hal yang sangat penting untuk kita terus berkarya dan menebarkan manfaat walau apapun yang terjadi. Walau lelah, tidak dapat uang bahkan tidak dihiraukan orang lain. Jika hanya karna alasan uang dan terkenal mungkin hanya dalam beberapa bulan kita sudah menyerah mekalukan hal tersebut. Namun, dengan alasan kebermaknaan dan memberi, maka kita dapat terus konsisten menebarkan hal positif yang bermanfaat bagi orang banyak. Uang? Akan datang seiring berjalannya waktu baik itu dari tawaran pekerjaan maupun kerjasama lainnya. Terkenal? Kita akan semakin dikenal orang jika konsisten.
-
Ide
Sebuah ide tanpa dimulai akan tetap menjadi ide. Begitulah kata Amy Kamila dalam kesempatan webminar ini. Ide – ide yang kita dapatkan tulis dulu sebelum menghilang, karena sebuah ide sering kali datang tiba – tiba. Lakukan saja realisasi untuk setiap ide – ide yang kita miliki mulai dari hal yang sederhana, nanti akan ketemu ide – ide baru yag berkembang. Dalam menuangkan setiap ide kita jangan takut salah, karena selalu ada revisi dalam setiap kondisinya, hal tersebut sesuai dengan psikologi manusia yang selalu ingin berkembang.
-
Alur
Seperti yang aku tulikan diatas, setiap ide yang kita miliki tulis saja dulu, buat semuanya mengalir senatural mungkin. Bebaskan semua ide yang kita fikirkan dan letakan perasaan dalam karya. Lalu kemudian kita lakukan pengeditan untuk menyusun alur dan memperbaiki bagian – bagian tertentu. Namun, kita tidak perlu melakukan pengeditan hingga sempurna dan bagus baru di publish. Bagikan karya kita pada banyak orang dengan seiring berjalannya waktu kita akan belajar membuat karya yang lebih baik. Karena karya yang jelek tapi di publish lebih baik daripada karya yang bagus tapi tidak pernah di publish.
-
Media
Yang terakhir adalah media, dalam berkarya kita harus menentukan media apa yang kita pilih untuk membuat dan mempublish sebuah karya. Hal tersebut dikarenakan beda media, beda kemasan, beda penyampaian, beda target dan beda jangkauan.
Informasi Tanpa Hoax
Tak hanya dalam membuat konten kita harus memikirkan kebermanfaatan nya untuk diri kita dan orang lain. Menurut Ani Berta, Seorang Blogger dan founder ISB. Dalam menerima informasi pun kita harus memikirkan kebermanfaatan nya. Karena, dewasa ini ada ribuan media online di Indonesia, tapi yang terdaftar resmi hanya sekitar 100 media online saja. Sehingga hal tersebut membuat semakin mudahnya hoax dibuat oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab.
Belum lagi banyaknya rakyat Indonesia yang langsung saja membagikan berita – berita tersebut dengan hanya membaca judulnya saja. Dalam menghadapi berbagai berita hoax kita tidak dapat mencegah orang lain dalam menyebarkan berbagai hoax dan berita negatif lainnya. Namun, kita dapat memfilter diri kita sendiri dalam menerima berbagai informasi. Jika kita ingin membagikan informasi apapun yang kita dapatkan, kita harus filter dulu berita tersebut, cari dulu kebenaran nya setidaknya dari 3 sumber terpercaya yang berbeda. Hal tersebut bertujuan agar kita dapat mengawal informasi hoax tidak semakin berkembang.
Selain itu, Ani Berta juga menyampaikan pentingnya membuat konten yang positif, memotivasi dan menghindari perdebatan. Akan lebih baik jika kita dapat membagikan setiap ilmu yang kita miliki untuk mengedukasi banyak orang. Karena pada dasarnya setiap ilmu yang kita miliki jika dibagikan dengan orang lain maka akan bertambah dan semakin berkah.
Menjadi Produktif dengan Sosial Media
Berbagai hoax dan berita yang tidak benar sangat mudah sekali berkembang di Indonesia. Hal ini disebabkan karena minimnya kemampuan literasi rakyat Indonesia. Menurut Maman Suherman, Seorang penulis buku dan skenario Film. “Literasi itu bukan hanya tentang membaca dan menulis tapi juga memahami. Dengan kemampuan literasi yang baik maka akan dapat melakukan Saring informasi lebih baik sebelum sharing. Selain itu, menurut beliau rata – rata satu orang indonesia hanya membaca 3 buah buku pertahunnya. Sedangkan Finlandia sebagai negara dengan tingkat literasi tertinggi, rata – rata satu orang Finlandia membaca 50 buku per tahun. Sehingga tidak heran kalau tempat paling sunyi di indonesia setelah kuburan dan kamar jenazah adalah perpustakaan”.
Untuk menjadi produktif dengan sosial media, kita haruslah memikirkan 5W+1H dalam membuat sebuat konten yang positif dan memikirkan kebermanfaatan nya dengan menggunakan taksonomi verifikasi Benar, Baik dan Bermanfaat. Agar tidak menjadi sebuah konten yang hoax dan menyebar ujaran kebencian. Tak hanya itu dalam membuat konten di internet dan sosial media kita harus memperhatikan 5 R yaitu :
- Read (iqra /membaca) penulis baik suka membaca, penulis baik membaca berulang-ulang.
- Riset ( Indonesia risetnya masih lemah, berbicara tentang data, baru fakta, penulis yang bagus sangat perlu riset.
- Reliable (tingkat kesalahan harus mendekati nol, meihat secara menyeluruh. Salah nulis salah penyampaian)
- Reflecting, memperkaya sudut pandang, melihat secara keseluruhan. Beragam itu anugerah.
- w(R)ite, tulis-tulis, indonesia butuh penulis. dengan biasa menulis akan membuat pikiran kita terstruktur.
Di era digital ini menurut maman Suherman, Sebagai seorang yang sering menulis di laman sosial media dan membuat konten, haruslah memiliki kemampuan literasi yang baik. Karena penulis yang baik adalah penulis yang banyak membaca. Ada 5 kemampuan literasi yang harus di kuasal di era digital ini yaitu, baca tulis, numerik, digital, budaya, finansial dan sains. Tak hanya itu untuk bersaing di era digital ini kita harus memiliki kemampuan 4K yang baik yaitu, Komunikasi, Kreativitas, Kritikal thinking dan kolaborasi.
Kesimpulan
Dari webminar yang aku ikuti tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai pengguna aktif internet dan sosial media, kita semua haruslah cerdas dalam membuat konten dan menerima informasi, dalam hal ini kita harus bijaksana. Agar kita dapat menjadi orang yang dikenal banyak orang karna kebermanfaatan yang kita berikan, selain itu kita bijak sana dalam menerima berbagai informasi agar terhindar dari hoak dan ujaran kebencian. Terakhir teruslah sebarkan konten – konten positif yang bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan negara ini dan jangan lupa saring sebelum sharing.
Terimakasih sudah membaca.
See You
Jangan berhenti untuk menyebarkan konten yang bermanfaat. Menarik memang webinar ini, saya mengikuti sambil bekerja jadi tidak fokus untuk menulis, untungnya saya melihat tulisan ini jadi mengingat kembali apa yang narasumber sampaikan.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat.