New Normal dan Kehidupan Anak Berkebutuhan Khusus #FBBKolaborasi

new normal life anak berkebutuhan khusus

New Normal Anak Berkebutuhan Khusus – Hai.. semua.. kembali lagi dengan postinganku bersama #FBBkolaborasi dengan info dan topik terbaru dan teruptudate. Seperti biasa setiap bulan nya aku berkolaborasi dengan teman – teman komunitas Female Blogger Banjarmasin. untuk membuat sebuah artikel dengan tema terhangat yang sedang terjadi. kali ini kami membuat tulisan dengan tema New Normal Life. aku sendiri mengangkat topik tentang pengaruh new normal life pada berkebutuhan khusus. dimana topik ini aku dapat berasal dari kegelisahanku dalam merawat anakku dimasa seperti sekarang ini.

New Normal Life Untuk Kehidupan Sehari – Hari

Seperti yang kita semua sama – sama tau, sudah beberapa minggu ini aku selalu mendengar kata new normal. baik itu di Televisi maupun sosial media. Dimana – mana aku membaca dan mendengar kata new normal. Jujur ada rasa bingung dan tidak tau apa yang seharusnya benar untuk aku lakukan.  Untuk  mempersiapkan diri memasuki masa new normal ini. Aku dan teman – teman dari #FBBkolaborasi bersama – sama membahas tentang hal ini dengan cara menulis dan mencari informasi tentang new normal.

Saat aku mulai mendengar kata new normal digaungkan. Aku merasa ada satu yang sangat aku sayangkan. yaitu ketikan dua kata ini  “New Normal” muncul dimana –mana. Tak pelak masyarakat sudah langsung berbahagia menyambutnya. Sedangkan kondisinya  angka orang terinfeksi virus covid-19 ini masih terus bertambah. Bahkan angka kematiannya pun masih terus bertambah. Disaat new normal ini masih dicanangkan dan dilakukan transisi, masyarakat malah telah melakukan aktifitas normal. seakan pemerintah telah mengumumkan bahwa kodisi telah normal seperti semula.

 

yang bikin aku sedih itu, saat pemerintah bilang new normal, sebagian masyarakat malah melakukan old normal, tanpa mengikuti protokol kesehatan dan keamanan. Trus aku mikir,  mungkin mereka dengernya ‘Normal’ aja kali ya, tidak mendenger kata ‘New’.

Lalu, apasih itu new normal dan bagaimana kondisi new normal yang benar ?
Dikutip dari situs detik.com. New normal adalah langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Skenario new normal dijalankan dengan mempertimbangkan kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di wilayah terkait.
menurut ahli bahasa Prof. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat dari Universitas Indonesia. “Badan bahasa sudah memberikan istilah Indonesianya yaitu Kenormalan Baru. Kata Normal sebetulnya dalam bahasa Inggris sudah dijadikan nomina makanya jadi New Normal. Badan bahasa kemudian membuat padanannya menjadi Kenormalan. Karena kalau normal itu adjektiva kata sifat, jadi Kenormalan Baru,”

Pengaruh dan Tantangan pada anak berkebutuhan khusus

Sebagai orang tua yang memiliki seorang anak berkebutuhan khusus. aku dan suami merasa khawatir dan belum siap. dalam hal membawa anak kami berbaur dengan dunia luar di era yang dikatakan dengan new normal ini. Bukan tanpa alasan kami merasa belum siap, hal ini karena faktanya pendemi ini belum berakhir. Para pahlawan kemanusiaan dan kesehatan masih berjuang dengan tumpukan pasien yang semakin banyak. bahkan angka kematian karena covid-19 pun masih tinggi. Sedangkan masyarakat masih banyak yang belum melakukan protokol kesehatan yang sesuai.

Baca Juga : Mendampingi anak Berkebutuhan Khusus Saat Pandemi Covid-19

Namun, tidak dapat kami pungkiri, anak kami tidak bisa terus – terusan dirumah.  Dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus ada banyak kegiatan penting yang harus kami lakukan dengan membawa anak kami keluar rumah. Bahkan keluar rumah nya ini ke zona merah, yaitu ke wilayah rumah sakit dan klinik dokter.  Karena untuk keperluan konsul obat kedokter, pemeriksaan EEG dan cek laboratorium rutin.

Selain itu sebagai anak berkebutuhan khusus yang mengalami Global Development Delay, anak kami juga perlu pergi kesekolah terapinya. Yang mana semua kegiatan tersebut tidak dapat kami lakukan selama pandemi covid ini. Dimana kami harus menunda cek EEG rutin dan juga cek laboratorium darahnya haneen. Syukurnya untuk konsul obat, dokternya mau konsul melalui Whatsapp. Tapi dengan syarat kami punya timbangan sendiri dirumah untuk menimbang berat badan anak kami. karena dosis obat tersebut ditentukan sesuai dengan  umur dan berat badan anak.

BUKAN CUMA KAMI YANG MERASAKAN.

Bukan hanya aku dan suami yang mengalami kebingungan dan dilema ini. saat mengasuh dan memenuhi kebutuhan anak kami yang  berkebutuhan khusus dimasa New Normal life ini. Ada banyak teman seperjuangan ku yang juga merasakan hal yang sama dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Dilema karena ingin sekali anak mendapatkan pelayanan yang seharusnya, namun juga khawatir dengan kondisi yang terjadi diluar sana.

Suatu ketika, pernah aku diberi nasehat oleh salah satu saudara. Saat dia mengajakku untuk berkumpul dan silaturahmi. Namun aku katakan, kalau aku tidak bisa karena aku harus merawat anakku. Bahkan selama tiga bulan ini aku dan anakku full hanya dirumah saja. Lalu aku diberikan nasehat olehnya “sama anak itu jangan terlalu dikurung dirumah put, kasihan anak perlu juga bersosialisasi dan melihat dunia luar, bukan hanya dirumah.”

Sungguh, tidak ada sedikitpun niatan untuk mengurung anak ataupun tidak membawa anak untuk bersosial. Namun, karena memang kondisinya ini yang tidak memungkinkan. Mungkin bagi anak normal tidak terjadi apa – apa saat dia bermain diluar rumah saat masa pandemi ini. Beda hal nya dengan anak kami yang memiliki kebutuhan khusus. Terutama yang  megalami cerebral palsy ataupun kelainan genetik. kebanyakan  dari anak – anak ini memiliki daya tahan tubuh yang tidak sekuat anak  normal. Bahkan disaat tidak ada musim pandemi saja dengan mudah nya anak –anak kami mengalami pneumonia berulang kali. Baik itu karena udara maupun karena makanan (biasa disebut aspirasi). Bahkan tidak Cuma itu, ketika anak kami sakit, sembuhnya lebih lama dibandingkan anak normal pada umumnya. Menurut pengalaman kami suatu ketika kami pernah hampir sebulan anak harus opname untuk menyembuhkan batuk pilek.

Baca Juga : Idul Fitri Spesial Edition

Lalu, bagaimana seharusnya merawat anak berkebutuhan khusus dalam menyikapi era new normal ini?

Mau tidak mau kita harus membawa anak keluar rumah agar anak bisa mendapatkan pelayanan maksimal seperti sebelum pandemi ini terjadi. Namun, kita harus lebih memperhatikan dan mempersiapkan beberapa hal lebih ekstra lagi. Diantaranya adalah suplemen dan nutrisi, pelindungan, kebersihan dan kontak sosialisasi dengan orang lain. Selain itu kita pun harus menunggu waktu yang tepat sebelum memutuskan membawa anak kita keluar rumah, terutama ke area rumah sakit. Sebagai orang tua, memang kita menginginkkan anak kita mendapatkan perawatan yang maksimal seperti sebelum adanya pandemi ini. namun, satu sisi kita pun tidak boleh gegabah dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk anak kita membaur dunia luar. agar tidak terjadi berbagai hal yang tidak kita inginkan terhadap anak kita.

Ekstra suplement dan nutrisi

Pemberian nutrisi dan suplement yang lebih berkualitas dan lebih baik merupakan hal penting untuk seorang anak berkebutuhan khusus. karena hal tersebut sangat berpengaruh untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Aku sendiri selama pandemi ini menambahkan satu macam vitamin lagi untuk anakku sebagai ikhtiar meningkatkan daya tahan tubuhnya. pemberian tambahan ini aku lakukan atas rekomendasi dokter yang merawatnya.

Ekstra alat perlingungan

Penting sekali untuk memberikan perlindungan ekstra kepada anak berkebutuhan khusus. Seperti penggunaan face shield dan baju lengan panjang setiap keluar rumah. Dengan harapan agar anak kita terhindar dari percikan droplet ataupun berbagai hal lainnya. Selain itu ada hal lain yang juga dapat dilakukan sebagai perlindungan untuk anak berkebutuhan khusus. yaitu ketika menggendong, posisikan anak agar menghadap kearah badan kita bukan kearah luar. Agar tidak mudah terkena percikan droplet dari orang lain yang tiba – tiba dan tidak sengaja.

Ekstra kebersihan

Untuk masalah kebersihan. aku tau bahwa Sejak sebelum pandemi covid-19 pun, setiap anak berkebutuhan khusus mendapatkan kebersihan yang ekstra dari orang tuanya. Namun, saat kita harus memasuki era new normal ini. Kita sebagai orang tua harus lebih ekstra lagi dalam menjaga kebersihannya. Yang biasanya datang dari luar rumah hanya ganti baju, sekarang ini kita harus langsung mandi dan memandikan anak, saat datang dari luar rumah.

Selain itu yang tidak kalah penting dalah memastikan alat transfortasi yang digunakan anak benar – benar bersih. Kalau biasanya nyuci mobil atau motor dua minggu sekali atau bahkan kadang sebulan. di era new normal ini kita harus lebih sering lagi mencuci mobil atau motor.  Jika mengunakan mobil harus setiap hari melakukan vakum pada bagian dalam mobil, agar tidak ada debu yang didalam mobil. Sedangkan bagi yang menggunakan motor, haruslah lebih sering membersihkan helm yang digunakan. agar debu maupun bakteri  berbahaya tidak menempel pada helm tersebut.

Batasi interaksi dan jaga jarak

Jika kita membawa anak berkebutuhan khusus ke luar rumah saat era new normal life ini. sangat penting untuk kita memperhatikan posisi dan kondisi orang sekitar. Agar tidak trlalu dekat dan berinteraksi dengan anak kita. Begitu juga kita. jika melihat anak orang lain, kita jangan langsung mendekati dan sok akrab, untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran infeksi tanpa kita ketahui.

Baca juga : Ramadhan di tahun Spesial

Menurut pendapatku pribadi, new normal life memang jalan tengah terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan dari seorang anak berkebutuhan khusus. Karena jika semakin lama anak tidak mendapatkan intervensi yang sesuai untuknya maka dikhawatirkan dapat menyebabkan kemunduran dalam tumbuh kembangnya. bahkan yang lebih parah dapat meningkatkan risiko terjadinya anfal pada anak. Namun, aku rasa new normal life ini juga tidak boleh sembarangan dilakukan tanpa mempertimbangkan kondisi real dilapangan dalam penyebaran covid-19. Kita harus menganalisis situasi untuk menentukan waktu yang tepat memulai new normal ini terutama untuk kehidupan anak berkebutuhan khusus.

sampai disini dulu tulisanku bersama #FBBkolaborasi. semoga kita semua diberi allah kesehatan dan umur panjang, serta kemudahan dalam segala hal untuk menjalani berbagai kegiatan.  pada saat era new normal life ini. sampai jumpa pada kolaborasi selanjutnya.

semoga bermanfaat

sampai jumpa

8 thoughts on “New Normal dan Kehidupan Anak Berkebutuhan Khusus #FBBKolaborasi”

  1. Bener banget sih nih. Mungkim kata normalnya membuat semua bisa normal. Padahal ada kata new-nya. Tetap saja harus waspada. Apalagi bawa anak jangan sampai dipegang orang sembarangan

  2. Saya.tahu bagaimana rasanya. Mudah-mudahan keadaan ini segera berlalu. Oiya yang terpenting adalah selalu melakukan hal yang disukai setiap hari sekecil apapun hal itu. Ibu yang selalu bahagia juga akan menularkan kebahagiaannya pada seluruh anggota kelurga. Salam.

  3. Setiap sore anak-anak kecil di komplek bermain sepeda. Itu pun sudah membuat saya ketar-ketir padahal hanya melihat saja. Anak-anak tidak menyadari bahwa mereka rentan terkena penyakit. Sebagai orangtua wajib mengingatkan dan meberikan arahan yang terbaik untuk mereka. Salut buat mbak putri yang tetap berpendirian untuk tidak keluar rumah.

    1. Bener banget mba.. dikomplek saya juga anak2 tiap hari main dengan bebas. Bahkan mereka jajan dan makan sembarangan tanpa cuci tangan.
      Padahal di daerah sini ada banyak kasus positif dan banyak odp juga…

  4. Bener banget. Ada perlakuan ekstra tentunya bagi yg berkebutuhan khusus. Semoga orang² yg masih old normal bisa paham ya. Dan bisa disiplin dg protokol kesehatan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top