Allahu akbar….
Allahu akbar…
Laa ilaha ilallahu allahu akbar…..
Allahu akbar wa lillahil hamd…..
gema idul fitri telah berkumandang.
bersyukurlah untuk kita yan bertemu dengan idul fitiri lagi tahun ini.
Hai… Semua senang sekali rasanya saat kita semua dapat berjumpa lagi dengan
idul fitri tahun ini. Setelah sebulan penuh beribadah dan berpuasa dibulan ramadhan yang mulia. Alhamdulllah dapat Mendengar lagi takbir bergema di semua penjuru mesjid dan musola yang ada didekat tempat tinggal kita. Walaupun ramadhan kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, karena adanya wabah covid-19 tahun ini. Tidak ada buka bersama, sahur bersama, tarawih, ‘itikaf dan majelis ilmu di mesjid, serta berbagai kebiasaan lain. Yang mana tidak bisa dilakukan dimasa pandemi ini. Namun, semua itu tidak mengurangi kemuliaan dan keagungan dari bulan ramadhan, bahkan dapat menjadi kenangan untuk tahun sesudahnya dengan berbagai hikmah yang dapat kita ambil.
Tak Seperti Idul Fitri Biasanya
Begitu pula dengan idul fitri tahun ini, ada banyak kebiasaan lebaran yang biasanya kita lakukan menjadi tidak kita lakukan. Berganti dengan kegiatan baru yang jika disyukuri tidak kalah menyenangkan. Apabila dibandingkan berbagai kebiasaan yang selalu kita lakukan pada saat lebaran disetiap tahunnya. Aku sendiri tahun ini tidak dapat merayakan hari raya idul fitri dirumah orang tua . Seperti tahun sebelumnya. sedih iya sedih, namun kami tetap berbahagia dan mensyukuri idul fitri ini yang kami rayakan bertiga. Aku, suamiku, dan anakku, merasakan lebaran kali ini lebih hikmat dan lebih santai dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga : Suka dan duka hari pertama Ramadhan di tahun spesial
Tidak ada membeli baju baru.
Sebenarnya dalam agama islam tidak ada perintah untuk membeli baju baru saat Lebaran tiba. Baik itu dalam al-qur’an maupun hadits rasul. Yang ada hanyalah perintah untuk mengenakan pakaian terbaik dan bersih yang kita miliki. Namun, rasanya sudah mendarah daging bagi ku dan sebagian besar rakyat Indonesia. Tiap tahunnya membeli baju baru saat idul fitri dan idul adha, walaupun telah memiliki banyak baju bagus dilemari. Idul fitri tahun ini mengajarkan kami tentang kemurnian idul fitri itu sendiri. yang tidak memerlukan baju baru dan menyagarkan kita tentang rasa syukur atas segala yang telah kita miliki dirumah.
Sebagai manusia biasa, perempuan pula, Sebenarnya aku terbersit untuk membeli baju baru dan memilih – milih baju baru di media online. Karna aku tidak berani datang ke mall ataupun ketoko offline untuk membeli baju. Tapi balik lagi aku masih ragu untuk membeli barang – barang online. Setelah berfikir berhari – hari ala emak – emak. Akhirnya akupun memutuskan untuk tidak membeli baju baru, dan memakai baju yang ada dilemari saja.
Air kembang yang diganti essensial oil
Sama halnya dengan membeli baju baru. mandi air kembang saat idul fitri dan idul adha sudah menjadi tradisi yang diturunkan dari orang tua kami sejak kecil. Aku tidak tau kalau dikeluarga lain bagaimana. Dikeluarga kami biasanya selalu membeli bunga khas banjar yaitu kambang barenteng dan kambang rampai. Untuk direndam didalam air sejak malam hari raya dan dipakai ke esokan paginya. Namun, lebaran kali ini kami tidak membeli bunga untuk direndam didalam air. Sehingga aku berinisiatif untuk meneteskan beberapa essensial oil lavender kedalam air yang kami tampung di sebuah baskom mandi anak kami. Dan diletakan diatas bak mandi besar yang ada dikamar mandi kami. Begitupun anak kami, juga dimandikan dengan air hangat dengan campuran essensial oil. Aku dan suamiku berfikir yang penting mandi air wangi udah itu aja hehe.
Memasak kue dan makanan secukupnya.
Tahun ini merupakan idul fitri ke-5 aku dan suamiku hidup berumah tangga. Selama beberapa tahun ini kami biasanya pergi kerumah orang tua saat malam hari raya, idul fitri maupun idul adha. Sehingga tidak perlu memasak masakan karena orang tua sudah memasak banyak masakan. Biasanya aku hanya membuat kue kering untuk kami bawa kerumah orang tua. Namun, tahun ini saat idul fitri hanya dirumah saja, aku harus menyiapkan makanan untuk kami makan saat idul fitri.
Karena kami tidak terima tamu dan hanya makan berdua saja. Sedangkan anak kami belum bisa makan, Jadi aku hanya menyiapkan makanan untuk dua orang saja. untukku dan suamiku. agar tidak ada makanan yang mubazir, dan kami tidak kebanyakan makan. Hal tersebut membuatku merasa santai. semua pekerjaan beberes rumah dan menyiapkan makanan selesai sebelum buka puasa terakhir dibulan ramadhan. Sehingga malam hari raya kami bertiga dapat bersantai dirumah. sambil bercanda bertiga setelah suamiku selesai mengantar zakat fitrah. Kami pun malam itu dapat tidur lebih awal, sehingga paginya bangun dengan semangat dan tidak mengantuk hingga selesai zuhur.
Sholat idul fitri bertiga.
Aku rasa idul fitri kali ini akan menjadi kenangan indah untuk kami bertiga, karena untuk pertama kalinya, suamiku menjadi imam sholat idul fitri, dan makmumnya hanya aku dan anak kami. Hal
nini juga merupakan pertama kalinya kami tidak pergi ke mesjid saat l
ebaran ini. Walaupun sholat idul fitri hanya bertiga, hal tersebut tida mengurangi keindahan dan kenikmatan dari idul fiti kali ini. Tetap istimewa dan penuh rasa syukur.
Maraton Video Call.
Kalau idul fitri biasanya aku dan suamiku sejak pagi maraton kerumah nenek kakek dan keluarga paling tua lain nya sebagai tempat berkumpul keluarga. Lebaran tahun ini kami maraton video call melalui whatsapp… Syukurlah whatssapp sekarang bisa video call rame – rame hingga 8 orang. Sejak pagi selesai sholat idul fitri aku melakukan video call. Dimulai dari menelpon mamaku dan adik – adikku, kakek nenekku, om dan tanteku baik yang dibanjarmasin maupun yang berada diluar kota. Semua bahagia. Walaupun tidak bisa bertemu secara langsung. Tapi setidaknya bisa bersilaturahmi dengan keluarga, bertemu secara virtual menggunakan fasilitas video call. Teriring doa, kamipun berharap semoga dapat bertemu secara langsung lagi dengan keluarga, seperti sebelum adanya wabah ini.
Berat badan tetap stabil.
Dikarenakan silaturahmi kali ini hanya virtual, sehingga tak perlu adanya kegiatan makan – makan. Saat Hari raya idul fitri maupun idul adha, biasanya aku selalu makan setiap kali datang ke rumah keluarga. Terutama rumah nenek dan kakek serta saudara dari nenek dan kakek ku. Karena makanan mereka sangat khas nikmatnya dan sangat menggoda. Sayang rasanya melewatkan makan dirumah mereka. Namun, konsekuensi nya adalah berat badan ku yang dapat naik drastisnhingga 2 – 3 kilo dalam 2 hari hari raya. Daan…. Tahun ini hal tersebut tidak terjadi. Aku hanya memakan makanannkami dirumah seadanya. Yang membuat berat badanku tetap stabil saat hari raya idul fitri tahun ini.
Seperti yang kita semua rasakan. Tahun ini, merupakan tahun yang spesial baik itu ramadhan maupun lebaran nya. Yang akan selalu dikenang hingga nanti tahun – tahun berikutnya. Aku bersama suamiku dan anak kami, mengucapkan selamat hari raya idul fitri, Taqabalallahuminnal waminkum, minal aidin wal faidzin. mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua dapat bertemu lagi dengan ramadhan dan idul fitri tahun depan.
Semoga Bermanfaat.
See you.